By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Marhaenist
Log In
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Onward Issue:
Alfamart dan Indomaret Sudah Monopolistik dan Predatorik
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Peran Geo Politik dan Kosmopolitanisme Soekarno (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 6)
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Batu Hitam Pantai Selatan dan Nagasari Lampung (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 5)
Ziarah ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Ada Gulungan Perkamen di Tembok Gapura (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 4)
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur: Pak Harto, Bung Karno dan Tiga Kosmologi (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 3)

Vivere Pericoloso

Ever Onward Never Retreat

Font ResizerAa
MarhaenistMarhaenist
Search
  • Infokini
    • Internasionale
  • Marhaen
    • Marhaenis
    • Marhaenisme
    • Study Marhaenisme
    • Sukarnoisme
  • Indonesiana
    • Kabar PA GMNI
    • Kabar GMNI
  • Kapitalisme
  • Polithinking
  • Insight
    • Bingkai
    • Historical
  • Manifesto
  • Opini
Ikuti Kami
Copyright © 2024 Marhaenist. Pejuang Pemikir. All Rights Reserved.
Kabar PA GMNI

Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Peran Geo Politik dan Kosmopolitanisme Soekarno (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 6)

La Ode Mustawwadhaar
La Ode Mustawwadhaar Diterbitkan : Jumat, 31 Oktober 2025 | 02:22 WIB
Bagikan
Waktu Baca 11 Menit
Foto: Pak Sis bersama rombongan DPP PA GMNI saat melayani sejumlah wartawan di Makam Bung Karno di Jalan Ir Soekarno, Nomor 152, Kelurahan Bondogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim)/MARHAENIST.
Bagikan
iRadio

Marhaenist.id, Blitar – Usai menabur bunga di atas pusara Makam Bung Karno, masih di dalam pendopo makam, rombongan DPP PA GMNI melayani sejumlah wartawan yang telah menunggu sejak sore hari.

Pak Sis sapaan akrab Siswono Yudho Husodo duduk bersama Sejen DPP PA GMNI, Bung Abdy (Abdy Yuhana) dan tokoh senior GMNI, Bang Palar (Palar Batubara).

Rombongan lainnya berdiri dari pengurus DPP PA GMN di belakang Pak Sis. Ada Bang Anton (Antonius Manurung), Mas Ugi (Ugik Kurniadi), Bang Yori (Yori Yapani), Prof Ganjar (Ganjar Razuni) dan aktivis muda GmnI, Elo (R. Bg. Angelo Basario Marhaenis Manurung).

Negeri dan bangsa Indonesia boleh pasang surut menjalani alur dinamika sejarahnya, namun semangat tetap harus dijaga dan dipelihara, demikian Pak Sis membuka pernyataannya menanggapi pertanyaan para wartawan.

Pak Sis mengungkapkan, kedatangannya ke Kota Blitar untuk menebus kerinduan karena telah sekian lama tidak berziarah ke Makam Bung Karno.

“Bung Karno, sosok yang sangat terhormat. Ia menjadi inspirasi dan api penyemangat yang tak pernah padam bagi saya, bangsa dan rakyat Indonesia dan para generasi muda,” tuturnya.

Pak Sis mengingatkan bahwa bangsa Indonesia patut berbangga memiliki tokoh sebesar dan secemerlang Bung Karno. Bung Karno seorang nasionalis yang inklusif, kosmopolitan dan humanis.

Bahkan sepanjang hidupnya, tidak hanya memperjuangkan bangsanya sendiri, tetapi juga kemerdekaan, kebebasan dan keadilan bangsa-bangsa terjajah di seluruh dunia.

“Beliau tidak saja mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi aktif juga memperjuangkan kemerdekaan, kebebasan dan keadilan bagi masyarakat dunia, terutama rakyat di negara-negara miskin, tertinggal dan terjajah,” sambung Pak Sis.

Pak Sis mengungkapkan, adalah jamak jika perjalanan suatu bangsa mengalami pasang surut dalam mencapai dinamika perjalanan sejarahnya.

Meski demikian, semangat untuk terus mengobarkan semangat perjuangan yang diwariskan Bung Karno harus tetap menyala di dada setiap anak bangsa.

“Perjalanan suatu bangsa mengalami pasang surut, naik dan turun, itu hal yang biasa. Paling penting yang harus kita jaga adalah api semangat dari warisan pemikiran dan ajaran Bung Karno, harus tetap menyala,” ujar Pak Sis lagi.

Ia menekankan pentingnya seluruh entitas bangsa menjaga semangat nasionalisme agar Indonesia tetap menjadi bangsa yang kuat dan disegani di tengah perubahan global yang sangat pesat dan makin komplek.

Baca Juga:   Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi

Peran geo politik Bung Karno bisa menjadi pedoman bagaimana bersikap di tengah perubahan lobal yang makin komplek dengan sejumlah tantangan dan dinamikanya.

Menurut Pak Sis, sebagaimana di masa jayanya Bung Karno, meski sebagai negara bekas jajaran, namun Indonesia berusaha untuk menjadi pusat dari dinamika percaturan politik global.

“Sebagaimana yang dilakukan Bung Karno di masanya, Indonesia harus tetap bisa leading. Dunia berubah dengan sangat cepat, dan kita harus siap,” tambah Pak Sis.

Ia mengingatkan akan apa yang selalu disampaikan Bung Karno sebagai pesan kepada rakyat Indonesia, terutama para generasi muda.

“Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit. Optimisme dan Api Soekarno ini harus terus kita pegang kita jaga nyalanya agar terus berkobar dan bangsa ini bisa terus semakin maju dan makin dihormati di dunia,” jelas Pak Sis.

Pak Sis mengenang peran geo politik Bung Karno dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional demi memperjuangkan kemerdekaaan bangsa-bangsa terjajah di seluruh dunia.

Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 menjadi icon bagaimana peran geo politik Bung Karno untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bangsa-bangsa di dunia.
Nasionalisme yang diperjuangkan Bung Karno, adalah nasionalisme yang inklusif, terbuka, humanis sekaligus demokratis. Bukan “Jinggo Nationalism”, nasionalisme yang chauvinistik, xenophobia, eksklusif dan tertutup, terutama terhadap humanisme dan demokrasi kerakyatan.

“Konferensi Asia Afrika menjadi inspirasi, api pengobar semangat bagi banyak negara di Asia, Afrika bahkan Amerika Latin untuk merdeka. Memperjuangkan kemerdekaan, keadilan, kesetaraan dan kemanusiaan bagi seluruh bangsa di dunia,” lanjut Pak Sis.

Melalui peran geo politiknya, Bung Karno telah menunjukkan kepeloporan Indonesia di dunia yang sampai hari ini apa yang diperjuangkan setengah abad lalu masih sangat relevan.
Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan Dasasila Bandung yang menjadi komunike politik internasional yang sampai hari ini justru makin relevan.

“Konferensi Asia Afrika telah memberi inspirasi bagi puluhan negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin untuk merdeka mengikuti jejak Indonesia,” kata Pak Sis.

Apa yang diperjuangkan Bung Karno setengah abad lalu, kini justru menjadi sangat relevan bila melihat situasi geo politik saat ini soal isu kemerdekaan, keadilan dan kesetaraan seluruh bangsa di dunia.

Baca Juga:   Bantu Korban Banjir di Sumbar, DPD PA GMNI Riau Salurkan Paket Bantuan Untuk Para Korban

Bung Karno, sejak lima abad lalu, telah menyampaikan gagasan kosmopolitan tentang tatanan dunia baru. Internasionalisme yang berkeadilan, berperikemanusiaan, yang setara, saling menghormati, saling memerdekakan (membebaskan).

Bebas dari belenggu dan penindasan antar manusia dan antar bangsa sebagaimana kolonialisme dan imperialisme seperti yang diimpikan lewat pidato internasionalnya, “To Build the World a New” pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Newy York, Amerika, 30 September 1960.

Berdirinya kaukus internasional BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) dengan seluruh perjuangannya yang menginginkan keseimbangan politik dunia dalam tatatan yang adil dan setara, adalah hal yang diperjuangkan Bung Karno setengah abad lampau.

“Isu keseimbangan global, tataran internasional yang adil dan setara, adalah hal-hal yang lima puluh tahun lalu telah diperjuangkan Bung Karno. Hari ini, apa yang dipikirkan Bung Karno menemukan basis materialnya, dan menjadi sangat relevan,” pungkas Pak Sis.

Sementara itu, Sekjen DPP PA GMNI, Abdy Yuhana juga mengungkapkan bagaimana peran geo politik dan kosmopolitanisme Bung Karno sangar relevan pada hari-hari ini.

Apa yang diperjuangkan Bung Karno, sebagai manifestasi dari pemikiannya, jika diletakan dengan Fenomena sosial dan politik hari ini, di dalam negeri maupun di percaturan politik global, menjadi sangat kompatibel dan relevan.

Abdy mengungkapkan bagaimana ajaran-ajaran dan pemikiran Bung Karno menjadi terasa penting untuk dijadikan pedoman dan acuan, terutama yang berkaitan dengan Pancasila.

“Keteguhan terhadap asas Pancasila dan asas Perjuangan Trisakti, masih sangat relevan dan mendesak untuk diterapkan dalam konteks kebangsaan saat ini,” tuturnya.

Abdy menjelaskan bagaimana sepanjang hidupnya, Bung Karno selalu menekankan pentingnya berpegang teguh pada ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah kebangsaan Indonesia.

Selain itu, konsep Trisakti yang meliputi berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, juga menjadi pedoman perjuangan yang tidak lekang oleh waktu.

“Kedua asas ini merupakan fondasi kokoh yang harus terus dipegang, dipedomani sebagai landasan ideal sekaligus praksis untuk mencapai kemajuan bangsa sesuai cita-cita Bung Karno tentang kebangsaan, kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan,” jelas Abdy.

Baca Juga:   Ketum PA GMNI: Arah Pembangunan Nasional Harus Mengacu Pada Pembukaan UUD 1945

Abdy menyoroti pesan Bung Karno tentang “ambeg paramarta”. Pesan ini mengandung makna memiliki sifat utama atau mengedepankan kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan.

“Prinsip ini memiliki relevansi yang sangat tinggi dalam menghadapi kompleksitas tantangan di era kontemporer saat ini,” tambahnya.

Mengambil hikmah dari ziarah ke Makam Bung Karno, PA GMNI mengkampanyekan pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan bangsa dari berbagai ancaman yang dapat menyebabkan perpecahan.

Abdy dan Pak Sis mengungkapkan berbagai hal yang merugikan, seperti korupsi, separatisme di Papua, dan dinamika sosial lainnya yang harus diatasi agar negara ini tetap utuh dan kuat.

“Tentu hal paling tidak kita inginkan, sebagaimana yang Bung Karno selalu hindari, ialah jangan sampai Indonesia tercerai berai akibat permasalahan internal di kalangan anak-anak bangsanya sendiri,” tasdas keduanya.

Jumat malam itu, atau malam Sabtu Kliwon, usai wawancara dengan sejumlah wartawan, rombongan DPP PA GMNI merasa lebih plong karena agenda utamanya, ziarah ke Makam Bung Karno, telah tertunaikan dan rasa rindu telah terlampiaskan.

Mereka melanjutkan ke acara lebih santai. Makan malam di sebuah rumah makan yang asri di rumah makan dengan desain Joglo, lengkap dengan berbagai ornamen serta pernak-pernik arkhaik khas masyarakat tradisional Jawa.

Foto: Rombongan DPP PA GMNI saat melakukan saat sedang makan bersama usai berziarah ke Makam Bung Karno di Jalan Ir Soekarno, Nomor 152, Kelurahan Bondogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim)/MARHAENIST.

Rumah Makan “Djoglo Djatimalang”, terletak di Jalan Raya Ir Soekarno, Kota Blitar, tidak jauh dari mausoleum Makam Bung Karno.

Menjadi tempat yang dipilih Mas Yanu (Yanu Indriyantoro, Kasatpol PP Pemkot Blitar), untuk makan malam dan melepas penat seharian perjalanan.

Diantara menikmati sajian menu makanan, mereka menikmati Bang Anton, dengan suaranya yang khas, menyanyikan sejumlah lagu.

Foto: Bang Anton saat melantunkan sebuah lagu dengan suara merdunya usai berziarah ke Makam Bung Karno di Jalan Ir Soekarno, Nomor 152, Kelurahan Bondogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim)/MARHAENIST.

Diantaranya “My Way”, lagu ikonik yang dinyanyikan diva music Amerika, Frank Sinatra di tahun 1969 dan menjadi salah satu lagu popular yang paling banyak didaur ulang, atau dinyanyikan oleh banyak orang di berbagai kesempatan.

Malam itu, Bang Anton, diantaranya, menyumbangkan lagu “My Way”, spesial untuk Pak Sis dan rombongan PA GMNI yang telah menyusuri Sebagian punggung Pulau Jawa untuk kembali menyapa Bung Besar, Soekarno, yang telah beristirahat dalam damai dan keabadian.***

Penulis: Redaksi/Editor: Bung Wadhaar.

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

ARTIKEL TERBARU

Alfamart dan Indomaret Sudah Monopolistik dan Predatorik
Jumat, 31 Oktober 2025 | 04:27 WIB
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Batu Hitam Pantai Selatan dan Nagasari Lampung (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 5)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 01:43 WIB
Ziarah ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Ada Gulungan Perkamen di Tembok Gapura (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 4)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 01:32 WIB
Ziarahi ke Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur: Pak Harto, Bung Karno dan Tiga Kosmologi (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 3)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 01:13 WIB
Ziarahi di Makam Bung Karno, Berdoa dan Menabur Bunga: Warisan Penting Geo Politik Soekarno (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 2)
Jumat, 31 Oktober 2025 | 00:52 WIB

BANYAK DIBACA

Negara Hukum Berwatak Pancasila
Insight
Ziarahi di Makam Bung Karno, Berdoa dan Menebar Kembang,: Semua Terasa Istimewa (Catatan Perjalanan DPP PA GMNI 1)
Kabar PA GMNI
Presiden Jokowi Resmi Buka Kongres IV Persatuan Alumni GMNI
Kabar PA GMNI
Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
Kabar PA GMNI
Buka kongres PA GMNI, Jokowi Ajak Alumni GMNI Jaga Kedaulatan dan Menangkan Kompetisi
Kabar PA GMNI

Lainnya Dari Marhaenist

Kabar PA GMNI

Saatnya Alumni GMNI Perkuat Narasi Persatuan di Medsos

Marhaenist - Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) diminta untuk memperbanyak narasi…

Opini

Kasus Raya: Alarm Keras untuk Indonesia

Marhaenist.id - Raya adalah seorang bocah 4 tahun asal Sukabumi, harus meregang…

Kabar GMNI

Ketua GMNI Jatim Ajak Masyarakat Kawal Pemilu 2024

  Marhaenist.id, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional…

Polithinking

Nyalon Wali Kota Yogyakarta, Kawier GeHa Kembalikan Formulir Pendaftaran ke DPC PDI Perjuangan

Marhaenist - Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Senin 20 Mei 2024, Gunawan…

Kabar GMNI

Gelar Diskusi Bersama Para Pakar, GMNI Jaksel Bahas Otoritarianisme Legal: Antara Hukum dan Kekuasaan

Marhaenist.id, Jakarta — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)…

Kapitalisme

Menkeu: Rp 6,2 Triliun Telah Disalurkan Untuk Realisasi BLT BBM

Marhaenist - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi bantuan langsung tunai…

Opini

Politik Inklusif Ganjar Pranowo

Perhelatan kontestasi politik melalui Pemilihan Umum 2024 semakin dekat dan berjalan dinamis.…

Kabar GMNI

Manifesto Ekonomi Nasional GMNI

Marhaenist.id - Akhir-akhir ini ekonomi Indonesia tengah berada dalam kondisi yang tidak…

IndonesianaMarhaenis

Di Tengah Gelombang Demo dan Kondisi Bangsa yang Tidak Baik-Baik Saja, Panja RUU PPRT DPR Tetap BeKerja

Marhaenist.id, Jakarta - Di tengah situasi demonstrasi yang mencekam di sekitar Gedung…

Tampilkan Lebih Banyak
  • Infokini
  • Indonesiana
  • Historical
  • Insight
  • Kabar PA GMNI
  • Kabar GMNI
  • Bingkai
  • Kapitalisme
  • Internasionale
  • Marhaen
  • Marhaenis
  • Marhaenisme
  • Manifesto
  • Opini
  • Polithinking
  • Study Marhaenisme
  • Sukarnoisme
Marhaenist

Ever Onward Never Retreat

  • Kontak
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • ▪️ Kirim Artikel
  • ▪️ Format

Vivere Pericoloso

Ikuti Kami

Copyright © 2025 Marhaenist. Ever Onward Never Retreat. All Rights Reserved.

Marhaenist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?